Beranda Teknologi Digitalisasi BRI: Inovasi Terbaru dalam Layanan Keuangan untuk Masyarakat

Digitalisasi BRI: Inovasi Terbaru dalam Layanan Keuangan untuk Masyarakat

Ilustrasi BRImo Layanan Digital BRI (Foto: dokumen bri.co.id)

Ada perubahan besar yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia ketika pandemi Covid 19 mulai menyebar di akhir tahun 2019 lalu. Contoh yang paling kentara yaitu berubahnya pola transaksi masyarakat yang beralih ke arah daring atau online.

Salah satu pihak yang akhirnya berkembang adalah sektor keuangan, dalam hal ini yaitu sektor perbankan. Pandemi Covid 19 yang mulai mengganas sekitar tahun 2020 hingga 2022 mulai membuat tren bank digital dan dompet digital (e-wallet) digilai. Sebab berbagai kebutuhan dari hal yang paling mendasar pun mulai beralih ke layanan tersebut. 

Digitalisasi BRI dalam Hadapi Pandemi Covid 19

Menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan beragam nasabah dari berbagai kalangan, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kian berpacu dengan beberapa bank lain dalam teknologi digital. Hal tersebut ditambah dengan adanya peluang besar ketika pandemi Covid 19 beberapa tahun lalu melanda Indonesia. 

Pandemi Covid 19 memaksa masyarakat termasuk nasabah BRI untuk bertransaksi secara digital melalui berbagai layanan online alias daring. Digitalisasi BRI terjadi sebab mobilitas masyarakat serba terbatas ketika pandemi Covid 19. Salah satu produk BRI yang akhirnya berkembang pesat di masa itu adalah BRImo

Pada tahun 2022, jumlah pengguna BRImo naik sebesar 68,46% dengan total user sebesar 23,8 juta. Jumlah transaksi digital melalui BRImo pada periode tersebut bahkan mencapai 1,82 miliar transaksi dengan volume transaksi sebesar Rp2,669 triliun, naik 98,48% di periode sebelumnya. 

Peningkatan pesat tersebut didorong pula oleh digitalisasi BRI dengan cara menggiring nasabah dari transaksi internet banking ke mobile banking.

Tren transaksi digital bahkan pasca pandemi pun terus berlanjut. Alasan ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal misalnya dari segi kemudahan, kepraktisan, dan personalisasi masing-masing individu. 

Karena itulah sudah sewajarnya apabila perusahaan perbankan di Indonesia tak ubahnya BRI saling berlomba untuk memajukan teknologi digital guna mendulang transaksi via mobile kian maksimal. 

Persaingan Digitalisasi Perbankan vs e-wallet

Selain perkembangan pesat mobile banking, transaksi keuangan digital di Indonesia juga diwarnai oleh dompet digital atau e-wallet.

Ketika pergantian perubahan pola transaksi masyarakat, dapat dikatakan bahwa mobile banking dan e-wallet bersaing ketat di sini. Salah satu pihak yang sempat melakukan survei akan hal tersebut adalah Jakpat. 

Sepanjang Januari hingga Juni 2022 ketika transaksi digital mulai jadi kebiasaan sebab “dipaksa” pandemi, e-wallet rupanya merajai persentase. Survei tersebut menunjukkan e-wallet digunakan leh 94% responden, mobile banking digunakan 54% responden, sementara 48% responen menggunakan keduanya. 

Generasi Milenial kedapatan yang paling banyak menggunakan e-wallet, meskipun persentase penggunaan mobile banking Generasi Milenial juga masih mengalahkan Generasi Z dan Generasi X. 

Kendati demikian, survei tersebut tidak dapat digunakan untuk memilih “pemenang” di antara mobile banking dan e-wallet. Sebab, boleh dibilang bahwa mobile banking seperti BRImo memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk masyarakat ketimbang e-wallet yang hanya dapat melakukan transaksi pembayaran dan transfer saja. Ditambah lagi, e-wallet berdiri sendiri dan bukan merupakan bagian dari bank. 

Peran Digitalisasi BRI untuk Masyarakat

BRI dapat dikatakan cukup cerdas dalam mengarahkan nasabah dari internet banking ke mobile banking dalam hal ini adalah BRImo. Migrasi tersebut tidak hanya telah menguntungkan mereka melalui kenaikan pesat jumlah user maupun transaksi di BRImo, namun juga telah memudahkan nasabah. 

Aplikasi BRImo menjadi salah satu bentuk digitalisasi transaksi keuangan sekaligus produk dari BRI yang teramat membantu masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid 19 telah mengubah gaya kita dalam melakukan transaksi digital. Berbagai transaksi dapat kita lakukan hanya menggunakan gawai alias ponsel dan internet saja. Selain hemat tidak hanya dari ongkos bolak-balik ke kantor offline tetapi juga dari tarif yang kian efisien.

Selain itu, mobile banking juga relatif lebih aman serta jelas sekali mengurangi keinginan nasabah untuk boros lantaran tersedianya uang cash

Berbagai kemudahan itu didukung pula oleh nasabah BRI yang memang berasal dari berbagai kalangan. Sehingga BRImo yang dapat digunakan oleh seluruh nasabah BRI kian memobilisasi masyarakat dalam melakukan transaksi online. Hal itu juga sesuai dengan keinginan yang diharapkan yaitu “BRI Untuk Indonesia”.

Meskipun begitu masyarakat juga perlu mendapatkan edukasi finansial digital yang memadai. Sebab, salah satu tantangan terbesar dari pesatnya aplikasi mobile banking adalah cyber crime atau kejahatan siber. Sehingga perusahaan finansial dalam hal ini adalah perbankan untuk memberikan edukasi tentang teknologi digital di bidang keuangan terhadap masyarakat umum.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan